Dalam aneka macam potensi penelitian yang dilaksanakan seseorang peneliti lazimnya digunakan selaku tolak ukur pengambilan keputusan, maupun kebijakan penting di sebuah negara.
Seperti halnya di saat pandemi Covid-19, pengambilan keputusan juga dikerjakan atas dasar pendapathasil upaya penelitian pencegahan penyebaran virus tersebut.
Dengan cara melaksanakan observasi, maka pencegahan dan menangani berbagai permasalahan di penduduk mungkin mampu diselesaikan.
Lalu bagaimana dengan pendekatan dalam penemuan kebenaran yang juga bisa dilakukan seorang peneliti ? Simak dibawah ini ya.
Pendekatan Non Ilmiah
Setiap insan memiliki pesona terhadap hal baru yang dapat menumbuhkan hasratnya dalam mengetahui aneka macam hal.
Hasrat insan untuk ingin tahu memang cukup besar. Oleh sebab itu, untuk menjawab apa yang ingin dimengerti insan. Ia perlu melakukan observasi.
Dengan ilmu wawasan seseorang akan mulai mengetahui banyak hal termasuk dalam bidang penelitian.
Nah untuk meraih penelitian tersebut, manusia perlu memakai adanya pendekatan secara ilmiah dan non ilmiah.
Namun, pada potensi postingan kali ini kita cuma akan mengulas singkat mengenai pendekatan non ilmiah.
Setidaknya ada enam cara proses pendekatan observasi non ilmiah yang dapat dilaksanakan seseorang untuk mengecek sebuah kebenaran, ialah :
1. Penemuan Kebenaran Secara Kebetulan
Terkadang ada juga dalam hal menemukan kebenaran secara kebetulan ini ialah bab dari takdir Tuhan yang insan sendiri tidak tahu kapan itu terjadi.
Misalnya contoh dalam hal penemuan penderita penyakit malaria dapat sembuh akibat minum air parit yang pahit, alasannya adalah di dalam parit terendam pohon kina yang tumbang.
2. Penemuan Kebenaran dengan Cara Akal Sehat atau Common Sense
Era sekarang, manusia dalam proses berpikirnya kepada sesuatu hal penemuan akan menganlisisnya dengan akal sehat.
Akal sehat sendiri ialah serangkaian rancangan atau denah desain yang membuat puas untuk dipakai secara praktis.
Dimana nalar sehat ini juga mampu menciptakan kebenaran, namun mampu juga menyesatkan.
Misalnya teladan para pemikir Tiongkok yang melahirkan anutan Kung Fu Tse untuk mengatasi masalah bangsa periode lalu.
3. Penemuan Kebenaran Secara Wahyu
Wahyu ini adalah bagian dari anugerah yang diberikan terhadap insan, serta diturunkan eksklusif oleh Tuhan, utamanya dalam setiap manusia yang memeluk agama.
Dimana kebenaran yang didapatkan ini yakni kebenaran yang mutlak, wahyu yang datang dari Tuhan setelah melalui proses.
Misalnya acuan pada Agama Samawi atau Agama Tauhid.
4. Penemuan Kebenaran Melalui Usaha Coba Coba atau Trial and Error
Para ilmuan, para peneliti seringkali melakukan penemuan kebenaran dengan cara usaha coba coba yang bahkan dijalankan hingga ribuan kali atau lebih.
Mengulang secara terus menerus setiap usaha observasi, atau pekerjaan, dijalankan dengan menukar nukar percobaan, cara dan bahan.
Memang dalam perjalanan prosesnya penemuan kebenaran ini menyantap waktu yang cukup lama, dengan biaya tinggi.
Misalnya acuan dalam pengeboran minyak secara tradisional maupun observasi dalam hal penemuan kebenaran lainnya.
5. Penemuan Kebenaran Secara Spekulasi
Seseorang dalam proses penelitiannya, dia akan melakukan spekulasi dengan dibimbing oleh suatu pertimbangan, saat memilih kebenaran penemuannya tersebut.
Memang meskipun pendapatyang diambil kadang kurang sempurna, yang juga kurang dipikirkan secara masak-masak.
Namun, tetap juga dilaksanakan dengan risiko yang tinggi. Misalnya acuan membuka usaha, yang dikerjakan seseorang.
Bisa saja usaha minuman, kuliner, perjuangan warung, dan banyak sekali acuan perjuangan yang lain yang dibuka dengan kurang memikirkan hasilnya.
6. Penemuan Kebenaran Karena Wibawa atau Kekuasaan
Biasanya juga dalam hal penemuan kebenaran dijalankan hanya dengan adanya efek dari kekuasaan atau kewibawaan.
Terkadang cara ini tidak lagi melaksanakan pengujian alasannya telah dipercayai orang banyak. Disini akibat seseorang mempunya kuasa dan ilmu wawasan yang tinggi di bidangnya.
Misalnya teladan dalam hal ini dimana Fatwa seorang pemimpin partai yang diterima oleh para anggotanya, maupun teladan lainnya.
Nah itulah sekilas klarifikasi dan ulasan mengenai pembahasan topik 6 Cara Pendekatan Non Ilmiah dan Contohnya yang ada di masyarakat.
Sumber Referensi :
Buku Pelajaran Sosiologi SMA dan MA golongan peminatan ilmu ilmu sosial penulis oleh Dwi Mulyono.
0 Komentar